Kamis, 04 September 2008

pernikahan


Kalo kita, perempuan memang terkadang suka berpikir yang indah-indah anak perempuan kalo ditanya biasanya udah mempunyai pandangan sempurna soal pernikahan mereka nantinya gak heran deh,kalo film-film komedi romantis yang melulu menyodorkan tentang akhir yang happy ending selalu diminati kaum perempuan.
Kalo ditanya soal pernikahan,Jujur kuliah dan buku-buku yang gw baca sedikit banyak membuat cara berfikir gw kelewat bebas merdeka dan cenderung lebih feminist..buat gw pernikahan itu cuman imperialisme zaman modern untuk memperbudak kaum wanita aja.
Tapi anehnya gw punya satu kebiasaan yg bertolak belakang sekali dengan pandangan gw tersebut diatas. Gw suka banget dateng keacara-acara pernikahan entah itu keluarga gw sendiri ataupun orang lain, gak tau kenapa..gw suka aja liat moment bahagia sebuah pernikahan.
kayak foto diatas,gue datang keacara malam ba'inainya kk sepupu gw.Gw salut ma dya ditengah wedding planner yg menawarkan konsep modern,kk sepupu gw ini memilih konsep traditional minimalis buat pernikahannya keliatan banget dari prosesi adat minang lengkap dalam pernikahanya dia.
Kalo selama ini gw selalu dateng ke acara bachelor partynya temen-temen gw yang married yg biasanya selalu menghadirkan stripptis dan menyodorkan acara hura-hura belaka,yang merupakan ajaran western culture. Gue baru tau kalau ternyata budaya lokal juga punya bachelor party jenis lain yang menyodorkan suasana yang lain,berbeda dan tentunya lebih menonjolkan unsur budaya timur.Malam ba'inai contohnya yaitu malam penuh nasihat bagi pengantin perempuan untuk dilahirkan kembali menjadi istri. Menurut filosofinya sih, wanita itu mengalami 3 kali kelahiran yaitu saat dia menjadi seorang anak perempuan,istri,dan ketika menjadi seorang ibu.
Maknannya adalah dimana disetiap keliaharan tersebut dapat menjadi role model yang baik bagi keluarganya dan orang lain.

Tidak ada komentar: